Sunday, October 31, 2010

MAKNA HIDUP MULIA DALAM ISLAM


Secara fitrahnya, setiap manusia pasti mendambakan kehidupan mulia. Bagi setiap Muslim, setiap hari mereka sentiasa berdoa kepada Allah saw, agar diberikan kehidupan mulia di dunia dan begitu pula di akhirat iaitu `Rabbana atina fi dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina azaban nar'. Hanya sahaja perlu diperjelaskan kehidupan seperti apakah yang dianggap mulia dalam pandangan syariat Islam.

Hidup mulia dalam Islam hanya boleh tercapai jika tujuan dan fungsi manusia diciptakan oleh Allah swt mampu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan dan fungsi tersebut adalah menjadi :
  1. Hamba Allah.
  2. Khalifah Allah.

di muka bumi ini.

Kedua-dua tugas suci tersebut telah disampaikan secara tegas sebagaimana firman Allah swt :

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." (QS Az Dzaariyat : 56)

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: `Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi…". (QS Al Baqarah : 30)

Kedua-dua tujuan dan fungsi hidup mulia dalam pandangan Islam tersebut hanya boleh direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam bingkai syariat Islam yang menaungi.

Bahkan kehidupan mulia di bawah naungan syariat Islam inilah yang mampu memberikan rahmat tidak hanya kepada orang Muslim melainkan juga kepada seluruh alam, sebagaimana firmanNya :

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS Al Anbiyaa' : 107)

Imam Ibnu Katsir di dalam tafsirnya menjelaskan :

`Allah ta'ala mengabarkan bahwa Dia telah menjadikan Muhammad saw sebagai rahmat bagi semesta alam. Iaitu, Dia mengutusnya sebagai rahmat bagi kamu semua. Barangsiapa yang menerima dan mensyukuri nikmat ini, niscaya dia akan berbahagia di dunia dan di akhirat. Sedangkan barangsiapa yang menolak dan menentangnya, nescaya dia akan merugi di dunia dan akhirat'.

Maka dapat difahami bahwa hidup mulia dalam pandangan Islam hanya dapat dicapai jika Risalah Islam beserta syariat Islam :

  1. Diterima.
  2. Diyakini.
  3. Diamalkan.

oleh manusia sebagai pedoman hidupnya dalam seluruh aspek kehidupan. Kehidupan mulia tidak hanya akan tercapai di dunia bahkan juga di akhirat, bahkan rahmat atau kemuliaan juga akan melingkupi seluruh alam semesta.

Untuk tujuan inilah, kehidupan dan perjuangan seorang Muslim diarahkan sehingga walaupun dia belum berhasil mencapainya, namun dia telah mengusahakannya dan tetap yakin bahwa Allah swt suatu ketika pasti akan memberikan perkara tersebut kepada hamba-hambaNya.

Ini sebagaimana firman Allah swt :

"Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang soleh bahwa dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa.Mmereka tetap menyembahKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS An Nuur : 55)

No comments:

Post a Comment